Rabu, 24 Mei 2017

BUDIDAYA LELE SISTEM BIOFLOC RWS

Sistem Bioflok Untuk Budidaya Ikan Lele – Ikan lele termasuk jenis ikan yang mampu hidup di berbagai jenis media air, sehingga untuk memelihara ikan inipun cukup terbilang mudah daripada jenis ikan lainnya, namun berbeda lagi jika kita ingin membudidayakan ikan lele ini, tentunya butuh perlakuan yang khusus agar dapat menghasilkan panen yang maksimal, biaya produksi (pakan) dan hasil panen harus lebih tinggi hasil panennya, sehingga peternak ikan lele bisa merasakan keuntungan dari budidayanya.


Sistem bioflok merupakan metode budidaya ikan lele yang sudah cukup moderen, teknologi ini sekarang sudah banyak dipakai oleh para pembudidaya ikan lele walaupun tingkatnya masih sangat kecil, kebanyakan pembudidaya sekarang ini masih mennggunakan metode tradisional sehingga hasilnya pun kurang maksimal yang seharusnya bisa dimaksimalkan lagi sedangkan jika pembudidaya ikan lele jika menerapkan sistem bioflok akan mampu mengurangi biaya produksi, terutama dalam segi pakan, karena di pakan inilah biaya yang paling besar. Dengan sistem bioflok ini peternak akan lebih ringan untuk pakannya dan hasilnyapun lebih maksimal.

Mengenal Sistem Bioflok


Dalam proses ternak lele bioflok, untuk merangsang pertumbuhan mikro-organisme harus dipacu dengan pemberian kultur bakteri yang sifatnya non pathogen dan juga memerlukan pemasangan aerator sebagai pensuplai oksigen serta mencampur aduk mikro-organisme tersebutMungkin anda bertanya-tanya, bioflok itu sendiri artinya apa. Perlu kita ketahui bahwa sistem budidaya bioflok ikan lele ini merupakan sebuah sistem budidaya ikan lele melalui proses penumbuhan dan pengembangan mikro-organisme. Proses ini dilakukan dengan cara mengolah limbah hasil budidaya agar menjadi flol-flok atau gumpalan yang kecil sebagai makanan ikan secara alami.
dengan air pada kolam. Cara ini budidaya modern ini telah banyak dipraktekkan terlebih dahulu di negara-negara yang maju, sepertihalnya Australia, Brasil, Jepang dan sebagainya.

Penerapan Sistem Bioflok Untuk Budidaya Ikan Lele

  1. Pembuatan Kolam Terpal
    Pembuatan kolam terpal ini bisa anda baca juga di artikel kami : “Kerjasama konstruksi kolam terpal bulat ” Untuk menghemat biaya dari pembuatan kolam, kami memiliki kiat agar memakai terpal, dan untuk rangkanya bisa memakai besi agar lebih awet, dan konstruksi yang kami terapkan adalah sistem knokdown atau bisa dibongkar pasang lagi. Untuk pembuatan kolam ini diperlukan lahan yang yang siap untuk dibuatkan kolam, untuk besarnya per
    kolam antara 2-3 meter, tergantung dari kebutuhan anda.  Dan untuk menjaga kestabilan dan kualitas air diperlukan payung atau atap agar cahaya matahari dan hujan tidak langsung masuk karena matahari dan air hujan langsung akan mempengaruhi kualitas air dan merusak dari segi PH dan mikro-organisme yang hidup di dalam kolam.
  2. Persiapan Air Untuk Pembesaran Lele
    Jika pembuatan kolam sudah selesai semua, sekarang anda perlu untuk mempersiapkan air untuk pembesaran benih ikan lele. Di hari pertama Anda perlu mengisi bak kolam terpal yang sudah jadi dengan air sampai ketinggian 80 hingga 100 cm. kemudian, di hari ke-dua diperlukan untuk memasukkan bakteri pathogen atau probiotik sebesar 5 ml/m3 di kolam. Selanjutnya di hari ke-tiga yang dimasukkan adalah pakan bakteri atau prebiotik berupa molase 250 ml/m3, dan di malam harinya menambahkan dolomite dengan takaran 150-200 gram/m3 ke dalam kolam. Kemudian biarkan air media yang sudah diolah sampai 7-10 hari agar menghasilkan mikroorganisme berkembang dengan baik.
  3. Penebaran Bibit/benih Ikan Lele
    Setelah media air sudah disiapkan sedemikian rupa, barulah kita memasukkan benih ikan lele ke dalam kolam. Ciri dari benih yang sehat dan bagus adalah tentunya dari indukan yang unggul, pepatah mengakatan daun jatuh tidak jauh dari pohonnya. Begitulah kira-kira asumsinya, benih yang baik didapat dari indukan yang unggul karena sifatnya akan menurun dari sang indukan. Adapaun sifat benih yang bagus adalah memiliki sifat yang gesit/aktif, ukuran benih yang seragam, warna dari benihpun seragam, organ tubuh yang lengkap serta memiliki panjang tubuh 4 – 7 cm. Setelah benih yang berkualitas tersebar dengan baik ke-esokan harinya barulah tambahkan probiotik lagi.
  4. Perawatan Sehari-Hari
    Jika 3 tahapan sudah dilalui, sekarang yaitu pada proses perwatan sehari-harinya, yaitu dengan cara memberikan pakan yang berkualitas seuai dengan ukuran ikan lele, pastikan pakan lebih kecil dari pada mulut ikan agar pakan mudah ditelan oleh benih ikan lele. Periode pakan dalam 1 hari sendiri adalah 2x sehari, yaitu di waktu pagi dan di waktu sore hari.
Itulah cara yang kami berikan kepada anda, rawat dan periharalah ternak ikan anda dengan baik dengan mengontrol tiap hari, dan lakukanlah evaluasi terus menerus niscaya hasil panen ikan lele anda bisa maksimal dan bagus. Bobot, bibit hasil panen akan seimbang dengan jerih payah sekaligus pengetahuan yang anda curahkan.
Sistem bioflok untuk budidaya ikan lele akan sukses anda terapkan jika anda terus memantau dan mengevaluasi apa kekurangan dari usaha anda dan apa yang bisa meningkatkan kualitas baik dari air, probiotiknya, bibitnya dan SDM yang mengelolanya, semua harus anda teliti terus dan evaluasi terus.